SY. UMAR BIN KHATTHAB RA "BERBAJU GAMIS" SEBAGAI TANDA KUAT IMANNYA

SY. UMAR BIN KHATTHAB RA "BERBAJU GAMIS" SEBAGAI TANDA KUAT IMANNYA

SY. UMAR BIN KHATTHAB RA "BERBAJU GAMIS" SEBAGAI TANDA KUAT IMANNYA
Luthfi Bashori
Sy. Abu Sa’id RA mengabarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Saat aku tidur, diperlihatkan kepadaku orang-orang yang memakai gamis. Ada yang gamisnya menutupi dada dan ada pula yang kurang dari itu. Kemudian diperlihatkan juga kepadaku Umar bin Khaththab memakai gamis panjang sehingga ia menyeret gamisnya.”
Para shahabat bertanya, “Apakah takwilnya, wahai Rasulullah?”
“Kualitas agama (kuat keimanannya),” papar Nabi Muhammad SAW. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits shahih ini, Rasulullah SAW telah memberitahukan bahwa baju gamis itu adalah sebagai baju milik muslim yang kuat imannya. Maka hanya umat Islam yang imannya kuat sajalah yang mencintai baju gamis, dan yang lemah imannya, apalagi kalangan kaum munafiq dan kafir, pasti akan membenci baju model gamis.

Sy. Umar bin Khatthab RA, di samping terkenal sebagai orang yang memiliki keimanan ganda, beliau juga termasuk orang yang alim dan bijaksana, sehingga beberapa kali pendapat beliau yang disepakati oleh Allah hingga diturunkan ayat-ayat Alquran yang senada dengan pendapat tersebut.
Sy. Abdullah bin Umar RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sewaktu aku sedang tidur, aku bermimpi diberi segelas susu. Aku pun meminumnya hingga puas, hingga kelihatan tanda kepuasan itu pada kukuku. Lalu sisanya aku berikan kepada Umar bin Khaththab.”

“Apakah takwilnya, wahai Rasulullah?” tanya para shahabat.
“Ilmu”, tegas Rasulullah SAW. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sy. Umar bin Khatthab juga telah dijamin masuk sorga, sebagaimana dalam hadits Nabi berikut:
Sy. Abu Hurairah RA memberitakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ketika sedang tidur, aku bermimpi masuk ke dalam surga. Lalu ada seorang wanita yang sedang berwudu di samping istana. Aku bertanya, “Istana sipakah ini?” Wanita itu menerangkan, “Istana milik Umar bin Khaththab.” Mengingat pada kecemburuannya, maka aku pun segera kembali.”

Mendengar cerita Rasulullah SAW tersebut, Sy. Umar RA menangis dan berkata, “Apakah mungkin aku cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kedekatan Sy. Umar bin Khatthab RA dengan Rasulullah SAW telah dicatat dalam sejarah, dan keharuman namanya akan lestari sepanjang masa.

Sy. Abbas RA menegaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh aku mempunyai dua penasihat dari ahli (penghuni) langit dan dua orang penasihat dari ahli bumi. Penasihat dari langit ialah malikat Jibril dan Mikail, sedangkan yang dari ahli bumi ialah Abu Bakar dan Umar. Merekalah pedengar dan penglihatanku.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Asakir, dan Abu Nua’im).

Karena kekuatan iman dan ketegasan serta keberanian Sy. Umar bin Khatthab, maka setan pun takut kepada beliau RA.
Sy. Sa’da bin Abi Waqqash RA menuturkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bahagialah, wahai Ibnul Khaththab. Demi Allah, setiap akan berpapasan denganmu pada satu jalan, setan pasti menghindar memilih jalan selain yang engkau lalui.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
St. Aisyah RA menyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setan lari menjauh dari Umar.” (HR. Ibnu Asakir).
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==